Alquran dengan Ilmu Biologi
Bismillahirrohmaanirrohimm..
Allah menciptakan segala sesuatu pasti ada mamfaatnya,allah memberikan pengetahuan/akal terhadap hambanya agar iya dapat menjadi insan yang pintar dan dapat mengetahui betapa indahnya ciptaan allah di alam semesta ini ,maka patutlah manusia untuk selalu bersyukur atas karunia yang telah allah berikan,seperti yang terdapat pada surah ar - rahman "fa biayyi aalaa irooobikuma tukazzhibaan" yang artinya "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan."bukannkan ini sudah cukup jelas.maka dari itu disini akan dijelaskan tentang surah - surah yang berhubungan dengan ilmu biologi.
1. Setetes air mani
Selama persetubuhan seksual, 250 juta
sperma terpancar dari kemaluan laki-laki dalam satu waktu.
Sperma-sperma melakukan perjalanan 5 menit yang sulit di dalam rahim
wanita sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma yang
berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari
sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan
manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya.
Ini dijelaskan dalam Al-Qur’an :
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (Al Qur’an, 75: 36-37)
2. Jenis kelamin dari bayi
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (Al Qur’an, 53:45-46)
Kromosom
adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom
yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom
kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita.
Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai
bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode
sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kewanitaan.
3. Pembungkusan tulang oleh otot
Sisi
penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat
Al-Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu.
Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya
tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang
membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al Qur’an, 23:14)
Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan
tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu
ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di
sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
4. ASI
Air
susu ibu (ASI) adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar biasa dan
tak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang baru
lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap
penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa kini tak
mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.
Allah
memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang lalu, yang
hanya diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam ayat-Nya,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Al
Qur’an, 31:14)
5. Kelahiran bayi
“Kami
telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah
kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang
menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?” (Al Qur’an, 56:57-59)
Penciptaan
manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu ditegaskan dalam banyak
ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini sedemikian rinci
sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7 untuk
mengetahuinya. Beberapa di antaranya yaitu: Manusia tidak diciptakan
dari mani yang lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa). Sel
kelamin laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi. Janin manusia
melekat pada rahim sang ibu bagaikan lintah. Manusia berkembang di tiga
kawasan yang gelap di dalam rahim.
6. Campuran dalam air mani
Cairan
yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini justru
tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan. Cairan-cairan ini
mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang diperlukan untuk
menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di pintu masuk rahim,
dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan sperma.
Yang
cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur’an, fakta ini, yang
ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa mani itu
ditetapkan sebagai cairan campuran: “Sungguh, Kami ciptakan manusia dari
setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran
dan penglihatan.” (Al Qur’an, 76:2)
Di ayat
lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa
manusia diciptakan dari “bahan campuran” ini: “Dialah Yang menciptakan
segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia mulai menciptakan manusia dari
tanah liat. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari air yang
hina.” (Al Qur’an, 32:7-8)
7. Segumpal darah yang menempel pada rahim
Ketika
sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi
yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot”
berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal
daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan
bantuan mikroskop.
“Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq
(segumpal darah). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (Al
Qur’an, 96:1-3)
Arti kata “‘alaq” dalam bahasa
Arab adalah “sesuatu yang menempel pada suatu tempat”. Kata ini secara
harfiah digunakan untuk menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh
untuk menghisap darah. Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah
kata yang demikian tepat digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam
rahim ibu.
8. Tiga tahapan bayi dalam rahim
Dalam
Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan
dalam rahim ibunya. “… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian
demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah
Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al
Qur’an, 39:6)
Sungguh, biologi modern telah
mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat
yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, hal ini dijadikan sebagai
pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah
buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan
sebagai berikut: “Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan:
pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir
minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.”
(Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
9. Tanda manusia pada sidik jari
Saat
dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk
menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari
manusia secara khusus ditekankan: “Apakah manusia mengira bahwa Kami
tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami
mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna.” (Al
Qur’an, 75:3-4)
Keunikan sidik jari ini baru
ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari
sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al
Qur’an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik
perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti
penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar